Senin, 14 Februari 2011


1956 M Hatta Mundur

Wikimedia
MOHAMMAD Hatta, atau Bung hatta, resmi meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI. Sebelumnya pada 1955, Bung Hatta telah mengumumkan apabila parlemen dan konstituante pilihan rakyat sudah terbentuk, ia akan mengundurkan diri sebagai wakil presiden (wapres).
Niat untuk mengundurkan diri itu diberitahukannya melalui sepucuk surat kepada ketua parlemen, Mr Sartono. Tembusan surat dikirimkan kepada Presiden Soekarno.
Soekarno berusaha mencegah, tetapi Bung Hatta tetap pada pendiriannya.
Sesudah Bung Hatta meletakkan jabatan sebagai wapres, beberapa gelar akademis diperolehnya dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Padjadjaran Bandung mengukuhkan Bung Hatta sebagai guru besar dalam ilmu politik perekonomian.
Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang memberikan gelar doktor honoris causa dagelar doktor honoris causa di blam bidang ekonomi. Universitas Indonesia juga memberikan Doktor dibidang HUkum Pidato saat itu Negara Hukum

Jumat, 04 Juni 2010

Inilah Kekuatan Asia , BungSyahrir(BungKecil)BungKarno ,Bung Hatta ,

Mohammad Hatta Di Jogyakarta


>


Keterangan Photo : Dua Proklamator Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945

Kamis, 03 Juni 2010

Biodata Mohammad Hatta


>


PERJALANAN KARIER

* Bendahara Jong Sumatranen Bond di Padang (1916-1919)
* Bendahara Jong Sumatranen Bond di Jakarta dan mengurus majalah Jong Sumatra (1920-1921)
* Menjadi anggota Indonesische Vereniging (ketika belajar di Belanda) yang kemudian berubah menjadi Perhimpoenan Indonesia, dan menjadi Dewan Redaksi majalah Indonesia Merdeka (1922-1925)
* Ketua Pemuda Indonesia di Belanda (1925-1930)
* Sebagai wakil Indonesia dalam gerakan Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, berkedudukan di Berlin (1927-1931)
* Ikut Konggres Demokratique International IV di Beirvile, Paris (1936)
* Ditangkap dan dipenjara di Den Haag, Belanda (23 September 1927-22 Maret 1928) karena tulisan-tulisannya di Majalah Indonesia Merdeka
* Kembali ke Indonesia (1932)
* Ketua Partai Pendidikan Nasional Indonesia (lazim disebut PNI baru) dan menangani majalah Daulat Rakyat (1934-1935)
* Dipenjarakan pemerintah Hindia Belanda di Glodok, Jakarta (1934)
* Dibuang ke Boven Digul, Papua (1934-1935)
* Dibuang ke Banda Naira (1935-1942)
* Dipindahkan ke Penjara di Sukabumi (Februari 1942)
* Dibebaskan dari penjara (9 Maret 1942)
* Kepala Kantor Penasihat pada pemerintah Bala Tentara Dai Nippon (April 1942)
* Diangkat menjadi salah satu pimpinan Pusat Tenaga Rakyat (Putera-1943)
* Anggota Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai (Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan-Mei 1945)
* Wakil Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI-7 Agustus 1945)
* Memproklamasikan Kemerdekaan RI bersama Soekarno (17 Agustus 1945)
* Wakil Presiden Indonesia I (18 Agustus 1945-1 Desember 1956)
* Mengeluarkan Maklumat Nomor X (16 Oktober 1945) yang memberikan kekuasaan untuk menentukan Garis-garis Besar Haluan Negara kepada Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
* Mengeluarkan Maklumat Politik (1 November 1945) yang antara lain menyatakan bahwa Indonesia bersedia menyelesaikan sengketa dengan Belanda dengan cara diplomasi
* Mengeluarkan Maklumat (3 November 1945) yang membuka peluang berdirinya partai-partai politik
* Wakil Presiden merangkap sebagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan (29 Januari 1948-Desember 1949)
* Ketua Delegasi Indonesia ke Konferensi Meja Bundar di Den Haag dan menerima penyerahan kedaulatan dari Ratu Juliana (1949)
* Wakil Presiden merangkap sebagai Perdana Menteri dan Menlu dalam Kabinet RIS (Desember 1949-Agustus 1950)
KEGIATAN LAIN
* Menjadi Dosen di Sekolah Staf Komando Angkatan Darat di Bandung (1951-1961)
* Menjadi Dosen di Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta (1954-1959)
* Dosen Luar Biasa pada Universitas Hasanuddin (1966-1971)
* Penasihat Presiden dan Penasihat Komisi tentang masalah korupsi (1969)
* Dosen Luar Biasa Universitas Padjajaran Bandung (1967-1971)
* Ketua Panitia Lima yang bertugas memberikan perumusan penafsiran mengenai Pancasila (1975)

PENGHARGAN

* Gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Gadjah Mada (1956)
* Gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Hasanuddin (1973)
* Gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Indonesia (1975)
* Menerima tanda jasa Bintang Republik dari Presiden Soeharto (15 Agustus 1972)

KARYA TULIS

* Economische wereldbouw en machtstegenstellingen (1926)
* L’Indonesie et son problema de I’Independence (1927)
* Indonesia Vrij (1928)
* Tujuan dan Politik Pergerakan Nasional Indonesia (1931)
* Krisis Ekonomi dan Kapitalisme (1934)
* Perjanjian Volkenbond (1937)
* Mencari Volkenbond dari Abad ke Abad (1939)
* Rasionalisasi (1939)
* Penunjuk bagi Rakyat dalam Ekonomi, Teori, dan Praktek (1940)
* Alam Pikiran Yunani (1941)
* Perhubungan Bank dan Masyarakat di Indonesia (1942)
* Beberapa Pasal Ekonomi (1943)
* Portrait of a Patriot, Selected Writings (1972)
* Pikiran-pikiran dalam bidang Ekonomi untuk Mencapai Kemakmuran yang Merata (1974)
* Mohammad Hatta Memoir (1979)

KELUARGA

* Istri: Rahmi Hatta
* Anak:
o 1. Meutia Farida Hatta (21 Maret 1947)
o 2. Gemala Rabi’ah Hatta (1953)
o 3. Halidah Nuriah Hatta (25 Januari 1956)
* Orang tua Hatta:
o Kakek Hatta: Syekh Abdurrahman (dikenal sebagai Syekh Batuhampar)
o Bapak: Haji Muhammad Djamil (Ulama dari Batuhampar, Kabupaten Limapuluh Kota)
o Ibu: Saleha (Keluarga pengusaha terpandang dari Bukittinggi)

* Bung Hatta adalah anak bungsu dalam keluarga dengan rincian sebagai berikut:
o 1. Halimah (kakak, satu ayah lain ibu)
o 2. Rabiah (kakak, satu ayah lain ibu)
o 3. Rafiah (satu ayah, satu ibu)
o 4. Bung Hatta (anak bungsu)

Sumber:

Bung Hatta Kita, Yayasan Idayu (Jakarta, 1980)

Ensiklopedi Indonesia, 1982

Ensiklopedi Nasional Indonesia

Berita-berita Kompas
Logged
Pages: 1 Go Up Print
Forum UM | Kehidupan | Pandangan Hidup | Bung Hatta | Topic: Biodata Mohammad Hatta « previous next »
Jump to: